Global Variables

Sabtu, 04 Agustus 2012

Sabar :)

Saat memjelajahi dunia maya melalui google. Aku mendapat sebuah website berisikan artikel. Cukup menarik jika dilihat dari judulnya. "Sukses adalah hak saya! bagaimana jika gagal?" kira-kira begitu bunyinya. Yang pertama kali terbesit dalam pikiranku begitu membaca judulnya adalah hal yang sudah dan sedangku alami.

Perjalan hidup ini memang begitu kompleks dan tak mudah ditebak. Ketika hari ini kita sangat senang sampai mungkin kita merasa seperti hidup dalam alam mimpi. Dengan seketika suasana berubah esok hari. Warna biru berangsur redup dan akhirnya menghasilkan warna abu-abu.



Beberapa minggu - atau mungkin - bulan kebelakang. Ujian Nasional yang sempat menjadi kontroversi akhirnya dilaksanakan juga. Akupun mengikuti bersama seluruh pelajar SMA sederajat diseluruh Indonesia. Perasaannya mungkin berbeda dengan Ujian Nasional yang Saya alami sebelumnya. Tentu, SMA adalah masa-masa terindah. Mungkin bagi sebagian orang, SMA begitu menjadi penentu kepribadian. Apa yang dilakukannya akan dibawa saat menuju dunia luar nanti.

Ujianpun dilaksanakan dengan seperti biasa. Dengan seksama membaca dan menjawab soal yang tingkat kesulitannya cukup bagiku. Dengan pengawas yang mempunyai watak yang bermacam-macam. Terkadang ada yang hanya duduk dan mengobrol dengan pengawas yang lain - kebetulan pengawas setiap kelasnya dua orang - sampai terdengar oleh seluruh siswa satu ruangan. Adapula yang begitu sigap. Sampai melirik dengan tidak sengajapun langsung diperhatikannya dengan tatapan tajam. Pengalam ujian yang berkesan tentu saja.

Akhirnya, semua mata ujian telah selesai. Saat bel terakhir dibunyikan. Semua keluar ruangan dan berteriak, "Akhirnya! Bebas!!". Begitupula denganku. Seperti orang yang keluar dari penjara mungkin. Entahlah, tapi itulah yang aku rasakan pada saat itu.

Berbagai kegiatan setelahnyapun ku susun. Seperti persiapan menuju tes yang "besar". Akupun mengikuti Bimbel menginngat tingkat kesulitan soal yang akan diujikan begitu berat. Sekitar dua kali Ujian Nasional. Akupun mengikuti dengan seksama setiap materi yang diajarkan. Juga tidak lupa aku mendaftar secara online untuk ujian tersebut. Sempat bingung memilih universitas dan prodinya. Setelah melakukan beberapa pertimbangan cepat. Akhirnya Kampus biru yang menjadi idamanku sejak lama dan salah satu universitas negeri dibandung. Dengan prodi Kimia dan Agribisnis. Timbul semangat dan keyakinan diri setelah mendaftar. Aku sangat yakin akan berhasil pada salah satu prodi tersebut. Apalagi kemudian dalam beberapa TryOut yang diselenggarakan nilaiku naik dan dinyatakan lulus pada salah satu prodi.

Hari ujianpun tiba. Bimbel menyediakan fasilitas seperti kendaraan dan penginapan. Tanpa pikir panjang akupun ikut dalam rombongan. Rasa gemetar muncul pada saat awal pemberangkatan. Pagi hari aku bersama yang lainpun berangkat menuju kota kembang. Disanalah ujian dilangsungkan. Sekitar dua jam sudah berada di mobil. Akhirnya sampai pada penginapan didekat kantor pusat bimbelku. Setelah membereskan barang bawaan. Akupun mulai menenagkan diri agar tak terlalu “nerves”. Tidur siang dan jalan-jalan disekitar penginapan serta membeli jajanan. Rasa santaipun terasa menghapus keteganan sebelumnya. Pada malam hari diadakan belajar bersama. Aku datang hanya sebentar. Karena cara belajar yang ku rasa kurang efekif. Akhirny aku belajar melalui catatan serta audiotorial yang ku bawa. Sampai larut malam dan akhirnya tidur setelah sebelumnya bercanda gurau dengan teman.

Keesokan hari datang begitu cepat. Sebelum berangkat kusempatkan saja untuk meminta doa restu dari orangtua. Entah mengapa, air mata menetes begitu saja. Mungkin karena campur aduknya perasaanku pada saat itu. Sesampainya ditempat ujian. Rasa tenang mulai datang. Perlahan aku melangkah menuju kelas yan letaknya diujung pojok sekolah. Tampaknya, kelasnya berumur cukup tua. Kulihat sekitarpun terasa begitu klasik. Bagaimanapun, ketenangan telah datang dan aku sudah siap menjalani tes.

Ujianpun telah kuselesaikan. Dari hari pertama hingga kedua tidak ada yang berbeda. Semua lancar. Bahkan aku begitu yakin akan lolos dipilihan pertama. Cukup banyak soal yang kukerjakan. Jika saja 80% dari yang kukerjakan benar maka kemungkinan besar akupun lolos pada pilihan pertama.

Selesailah hari ujian. Tenang. Lega. Ya. Begitulah rasanya setelah berjalan keluar tempat ujian. Bertemu teman-teman dan bercerita sambil membahas soal yang kami hadapi tadi. Seperti biasa, ada beberapa promotor bimbel yan memberi selembaran kertas padaku. Setelah kubaca, ternyata kunci jawaban telah dapat diakses beberapa jam setelah ujian selesai. Aku dan teman-temanpun tidak berencana menghitunnya langsung. Karena takut kalau-kalau nilainya jatuh maka akan menggangu liburan.

Sesampainya dipenginapan. Aku bergegas membereskan barang-barang. Akupun pulang. Oiya.. Sebelumnya aku jalan-jalan bersama kelompok ujian ipa. Karena kami pulang lebih cepat dari ips dan ipc. Akupun berkunjung ke beberapa tempat sekitar penginapan sambil menunggu mereka pulang. Membeli makanan dan minuman, sertamembeli mainan RC. Cukup tergoda juga aku pada waktu itu. Mmmmmmmm... Walaupun didompetku uangnya pas-pasan. Ya daripada penasaran. Sayapun membelinya begitu juga salahsatu temanku. Kenangan mainan SNMPTN. Juga tak ketinggalan mencoba makanan yang cukup asing yaitu, ayang goreng tulang lunak. Ya, seperti namanya. Tak terasa sama sekali tulangnya dan rasanya.. mmmm... Nikmat dahh!!


Begitulah perjalan ujian SNMPTN. Sesampainya dirumah. Sore hari itu akupun memutuskan untuk menghitung hasilku lebih dahulu. Awalnya sempat muncul harapan pada beberapa mata pelajaran. Ternyata saat selesai menghitung semuanya. Hasilnya begitu jatuh dari hasil biasa pada TryOut. Aku hanya mendapatkan sekitar 23% ditambah parah dengan minus pada subjek biologi. Itulah yang menyebabkan aku gagal. Juga pada UM yang memakai nilai SNMPTN.

Sempat bepikir untuk menuju univ. Swasta. Namun ternyata ada satu lagi tes. UMB namanya. Saat itu pada bulan ramadhan dilaksanakannya. Dalam pilihannya seperti biasa aku sertakan pilihan pertamaku pada jurusan KIMIA. Tapi pada saat itu Teknik Kimia yang aku pilih dan Teknik Mesin serta Teknik Informatika pada pilihan kedua dan ketiga. Ujian dilaksanakan di SMA negeri di Cirebon. Kebetulan disana ada sodaraku. Alhamdulillah ada yang mengantar. Perjalanannya begitu terasa lancar. Disana akupun bertemu teman baru. Saat ditanya ternyata dari IPS. Kebetulan pada saat itu aku ambil IPC. Pilihan Kami pada univ. Yang sama ternyata. Namun pada subjek IPS. Akupun begitu enjoy saat mengerjakan. Kukira soalnya akan lebih mudah. Ternyata tipe soalnyapun berbeda. Serasa seperti UM univ. Salemba. Ya.. akupun pasrah saja.

Sodaraku mengatakan bahwa aku pasti akan lulus pada salah satu prodi. Benar saja. Malam hari setelah berbuka puasa. Akupun berdoa sambil memasrahkan diri pada yang Maha Kuasa. Setelah berulangkali melihat pada layar kata. “MAAF” “BELUM” dan sebagainya. Kali ini terlihat berbeda. “SELAMAT” kata yang pertama ku baca. Ternyata aku LULUS pada pilihan ke dua ipa. Alhamdulillah... Segala puji bagi Allah. Akhirnya akupun lulus di UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA dengan Prodi Pend. Teknik Mesin. Begitulah.. Aku sangat bersyukur. Karena itulah yang terbaik untukku.

Banyak yang aku pelajari dari perjalanan tersebut. Tentu dengan doa serta keja keras. Namun ada yang lebih membuat hati ini kuat dan indah. Yaitu kesabaran. Dikala yang lain telah sibuk mencari kosan dan mempersiapkan ospek. Aku belum dan masih mencari sampai akhirnya keberhasilan itu datang. Karena kehidupan tidak selamanya kegagalan. Selama kita hidup. Kebaikan tentu akan datang pada waktunya. Salam. Mohon maaf jika rangkaian cerita terbaca kurang menarik. Semoga dapat memotivasi :) Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh..

0 comments:

Posting Komentar